Wednesday, May 7, 2008

Screening (1)


“Ingin melihat lagi!” – Mukhlas Setiyawan, Siswa SD Surokarsan II

“Filmnya lucu.” – Fransiskus A., Siswa SD Kanisius Demangan Baru

“Menyenangkan dan mengharukan.” – Anggraeni Puspita, Siswa SD Kanisius Gayam

“Puas ...!!!” – Nining Wijayanti, Siswa SD Tarakanita

“Bagus. Pengen nonton lagi.” – Pascalia R. Gayatri, Siswa SD Kanisius Gayam

“Saya benci sama bapake Bintang!” – Judithya Paramitha, Siswa SD Kanisius Gayam

“Sungguh indah. Mengangkat keseharian apa adanya. Realitas yang ditonjolkan sangat kuat dalam film ini. Proficiat.” – Veronica Purwaningsih, Yayasan Samin

“Great film! Menyadarkan bangsa Indonesia!” – Evi Rumondang, SMA Stella Duce I

“Harus ditonton semua orangtua dan guru!!” – Dewi Susanti, Pemerhati Pendidikan

“Film ini memberi penguatan dan penyegaran terhadap panggilan serta profesi saya sebagai guru.” – Heri Cahyono Marius, Guru

“Film bagus untuk ditonton orangtua tapi untuk anak-anak struktur cerita seperti ini tidak terlalu bisa diikuti. Anak-anak belum punya daya tahan untuk menonton dengan durasi lama dan banyak tokoh seperti dalam film ini. Tapi saya salut. Film yang harus ditonton para orangtua!!!” – Abu Juniarenta, Yayasan Kampung Halaman

“Humanis! Jika semua orang mau belajar dari siapapun ...” – Nurul, Universitas Negeri Yogyakarta

“Film yang bagus. Dialognya sederhana tapi cerdas. Di tengah industri film Indonesia yang kelebihan garam film ini mengobati kerinduan pada film bercitarasa Indonesia.” – Dedy Purwono, Fakultas Ilmu Budaya UGM

“Bagus. Kondisi riil keluarga dan permasalahannya benar-benar ditonjolkan untuk mengukur seberapa peduli kita terhadap pendidikan.” – V. Probo Yuwono, Pemerhati Pendidikan

“Film yang bagus sekali untuk masyarakat umum. Menambah wawasan dan pengalaman bagi kita para guru untuk lebih bisa memahami anak didik sesuai dengan kondisi dan kebutuhan mereka yang berbeda-beda. Para pemain bukan aktor tapi hasil mereka sangat bagus.” – Lisnariyah, Guru

“Bagus. Harap ditayangkan di sekolah-sekolah SD – SMP untuk introspeksi bagi orangtua, wali murid, dan guru-guru.” – Patrick P. Austrinus, SMP Stella Duce 2

“Jika tiap guru seperti mereka ... Jadi kangen dengan anak-anak. Pingin bisa jadi teman mereka.” – Ika, Universitas Negeri Yogyakarta

“Saya sedang bosan dan bingung dengan rutinitas saya sehari-hari dan film ini telah menyemangati saya. I love this movie.” – Thulik Suhartoyo, Karyawan

“This film is perfect. Pesannya nyampai. Dan yang paling penting seluruh orangtua di Indonesia wajib nonton.” – Dendi B.P., Pelajar SMA

“Keren bangeeet!! Pemain-pemainnya aktingnya natural dan ide ceritanya bagus banget. Dari film ini saya bisa belajar gimana semangat anak-anak, termasuk mereka yang kurang mampu. Saya juga jadi tahu ternyata banyak sekali orangtua yang cara berpikirnya masih sangat konvensional dan kolot. Andai saja para guru saat ini punya semangat kayak guru-guru di film ini – dan orientasinya tidak sebatas gaji – pasti dunia pendidikan akan lebih indah ...” – Elisabeth Adventa Galuh, Asrama Putri Stella Duce

“Masa SD saya tidak secerah-ceria itu ... Film yang top banget!” – Noor Alifa Ardianingrum, Psikologi UGM

“Menarik, karena mewakili kisah hidup dan realita pendidikan yang ada di negeri ini, dengan menyentuh masalah-masalah dari latar-belakang keluarga yang beragam. Sebuah film yang sangat mendidik dan realistis. Suguhan yang sehat, bermanfaat bagi masyarakat. Bukan film yang mengajari masyarakat untuk selalu bermimpi seperti film-film yang ada selama ini. Bukan film yang instan.” – Fenni Yuliastuti

“Menyentuh. Saya melihat suka-duka guru yang mengajar dengan murid-murid yang memiliki latar-belakang beragam. Dari segi pemeran film ini sangat menarik karena sebagian besar diperankan oleh para pendidik. Two thumbs up for those great teachers!” – Sari Wulandari, Guru SD Budi Mulia II

“Filmnya bener-bener bagus! Salut banget!” – Nunung Dwi Sulastri, Pemerhati Pendidikan

“Bagus, menyentuh, inspiratif.” – Yovita Mahanari, Guru SMA Sang Timur

“Tema yang sangat aktual dan patut diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari. Teruskan!” – Ariane Alexa, SMA Stella Duce I

“Menyadarkan kita anak-anak bisa menjadi teman dan sahabat kita. Anak-anak punya masa depannya sendiri, mereka bukan manifestasi dan korban ambisi orangtua. Bagus banget! GBU!” – Eustolia Dwi, Karyawati

“Ada banyak hikmah yang bisa dipelajari. Coba diadakan tour pemutaran ke sekolah-sekolah. Selamat dan sukses ... Saya senang dan bahagia.” – Ristianto Cahyo Wibowo, Pemerhati Pendidikan

“Bagus, menarik, menjadi permenungan kita para orang dewasa.” – Yovita Anjani

“Seharusnya film-film seperti ini lebih banyak ditayangkan. Supaya lebih banyak orang lagi yang sadar hakekat pendidikan. Bahwa pendidikan itu bukan sekedar mengejar nilai dan ranking. Tapi lebih pada pembinaan hidup. Bagaimana kita memaknai dan menghidupi hidup kita ini. Lewat film ini pesan bahwa kita sekolah bukan untuk pintar secara intelektual saja telah berhasil disampaikan. Kita sekolah supaya suatu hari nanti bisa jadi “orang”. Orang yang punya hati dan budi. Setelah bekal itu kita miliki kita dapat bersama-sama memperbaiki taraf kehidupan dan penghidupan kita.” – Catherine Emilia, Pelajar SMA

“Penonton sangat sedikit. Sayang untuk sebuah film bagus.” – Lono Wahyu Widiatmoko, Karyawan

“Awalnya sih cuma pingin ngajak adik nonton karena kebetulan temanya anak. Tapi setelah mengikuti saya suka, dialognya lucu ... Isinya berbobot, tapi diceritain dengan sederhana. Pas terakhir aku liat ada yang nangis, aku juga hiks ... Tapi aku bingung, Andi jadi pergi nggak sih? Banyak guru harus lihat film ini, biar ibuku juga nggak cuma rapat ...” – Asti, Karyawati

“Bagus. Banyak memberi kita contoh konflik-konflik yang ada dalam dunia pendidikan Indonesia saat ini. Antara kebutuhan ekonomi dan kebutuhan pendidikan.” – Arman Hifni, Pelajar

“Great movie! Sering-sering aja ngadain.” – Calvin D. Emil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

“Musiknya lumayan asyik dan enak komposisinya. Cuma kadang terlalu menenggelamkan dialog. Dialognya bagus, memang agak over-realistis tapi dengan itu jadi tidak membosankan. Proficiat!!” – Fr. Wisnu Prabawa, Pemerhati Pendidikan & Kehidupan Anak

“Sangat mendidik, mengandung unsur keterbukaan. Perlu disosialisasikan di setiap sekolah.” – Agus Wijayanto, Orangtua

“Lucu. Menghibur.” – Ny. Farida, Ibu RT di Prambanan

“Siiiplah! Good!! Mendidik banget di tengah sinetron-sinetron yang makin tidak bermutu!” – Fitri Diah Utami, SMK Putra Tama

“Keren! Jarang ada ... Gokil! Salam buat Iwan.” – Chezar, SMA Stella Duce

“Anak-anak dan orangtua wajib nonton! Bikin yang seru lagi ya!” – Rini Yudhawati, Prambanan

“Kita bisa tahu konflik sebenarnya yang melatarbelakangi anak tidak sekolah ...” – Rizky Drupadi, Aktivis Teater Sekolah

“Saya sangat salut sekali. Terutama kepada aktor-aktornya yang ternyata beliau-beliau adalah kepala sekolah dan guru-guru. Ternyata aktingnya melebihi pemain-pemain yang selama ini sering saya tonton di tv. Semoga segera membuat film selanjutnya.” – Wasiran Siswanto, Orangtua

“Filmnya asyik. Sangat mendidik. Memberikan pengalaman tentang anak-anak, bagaimana mengerti dan memahami mereka.” – Ira, Universitas Sanata Dharma

“Ceritanya bagus. Aktingnya natural sekali seperti dalam kehidupan sehari-hari.” – Endar Setyaningsih, Guru

“Bagus ... Keren ... Ampe nangis ...” – Anastasia Winanti

“Filmnya menarik, menyentuh perasaan kita. Permasalahan di film cukup kompleks tapi ending-nya membuat saya lega.” – Dani Swastuti S.Pd, Guru

“Film bagus dan bermakna. Sebagai gambaran guru dalam dunia pendidikan, seorang guru bisa menjadi teman dan sahabat bagi murid-muridnya.” – Antonius Ibnu

“Ternyata kehidupan kita kalau difilmkan jadi gokil. Benar-benar terasa natural. Sekolah banyak tantangan dan hambatannya. Menyentuh. Pokoknya keren.” – Jean, Asrama Putri St. Mikael, Warak

“Seru! Besok bikin lagi yang berbeda seperti ini! Aku menanti!” – Mario Heatubun, Penggiat Kerohanian

“Nice film. Inspiratif.” – Antonia Yunita Dewi

“Bagus banget! Menyentuh hati. Bikin terharu!” – Agatha & Sherly Gunawan, SMA St. Mikael, Sleman

“Saya nonton film ini setelah memperoleh informasi dari anak saya. Film ini sangat baik, dapat kita contoh dalam kehidupan kita sehari-hari.” – Siti Yuniati Susilo, Orangtua

“Inspiring. Jadi lebih tahu tentang kondisi pendidikan. Dan melihatnya dari sudut pandang berbeda.” – Dian Paramita, UGM

“Good. Tapi agak kurang mengena untuk anak saya karena anak saya masih TK, senangnya film seperti Spiderman dan Naruto ... Tapi bagus kok untuk anak SD.” – Hasta, KHK YCAP

“Terharu. Senang. Menambah motivasi.” – Ina Wahyuningsih, Magelang

“Filmnya lucu. Banyak adegan humor. Menggambarkan sekolah adalah sesuatu yang menyenangkan.” – Hendy Adhitya, Mahasiswa

“Bagus sekali. Perlu diperbanyak untuk memberi contoh langsung pada masyarakat.” – Eksi Hastuti

“Keren ... Sebuah film tentang konflik dalam sekolah secara nyata.” – Tika Dhefiana, Pelajar

“Saya seperti melihat mimpi! Betapa idealnya suasana sekolah ini, kelas begitu hidup, hubungan murid, guru, dan orangtua bagus. Kegiatannya juga bagus! Sementara dalam kenyataan kita harus membayar mahal, belum lagi tuntutan guru untuk sertifikasi yang menghabiskan banyak waktu, betapa sistem sangat tidak berpihak sehingga sekolah seperti pabrik yang mencetak siswa sebagai komoditas.” – Petra Ratna Ika Sari, Orangtua

“Seru, lucu ...” – Veronika, Fisip – Universitas Atma Jaya Yogyakarta

“Jaman sekarang harus dua arah. Komunikasi antara sekolah dan orangtua harus intensif seperti contoh di film.” – I Gede Edy Purwaka, USC Satunama

“Sebuah film yang bisa buat belajar!” – Djohan, Ekspresi Studio

“Filmnya bagus dan sepertinya perlu ada film-film seperti ini.” – Bernardus Barto, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

“Penasaran. Bagus.” – Syarif Nurullah, Siswa SD Masjid Syuhada

“Menyenangkan. Senang.” – Baron Prakoso, Siswa SD Lempuyangwangi

“Bagus. Film ini berhasil mempertahankan kepolosan anak-anak.” – Harry, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

“Jadi pingin tahu sekolahan seperti di film itu benar ada nggak ya? Kalau ada saya mau menyekolahkan anak saya di sekolah itu.” – Pritameani, Komunitas Homeschooling Taman Bunga

“Film ini memberikan stimulus dalam memaknai pendidikan. Menggambarkan tiap sisi sudut pandang yang memiliki nilai kebenaran masing-masing, oleh karena itu ada pro-kontra tentang sekolah. Sistem pendidikan ‘Setiap manusia harus selalu belajar sepanjang hayat’ adalah acuan bagi pendidik.” – Allina, USC Satunama

“Bagus ... Sangat membumi. Baiknya dipublikasikan lebih gencar untuk masyarakat umum.” – Regina Nita, Orangtua

“Saya sangat senang sekali. Saya sangat terharu dengan perjuangan anak itu.” – Bambang Priyono, Siswa SD Surokarsan II

“Bagus. Menambah wawasan tentang bagaimana mendidik anak, khususnya dalam menanamkan tanggung-jawab dan menyelesaikan masalah.” – Amiddanal Khusna

“Sekolah tidak hanya prestasi tetapi bagaimana mengolah rasa dan empati terhadap teman dan sesama.” – Sri Sulastri, USC Satunama

“Siipp ... Cocok ditonton calon-calon guru.” – Suharmono, Universitas Ahmad Dahlan

“Bagus! Ide cerita dan akting anak-anaknya natural. Kalau ada pemutaran lagi kasih info yaa ....” – Citra, Karyawati

“Lebih semangat untuk sekolah hingga cita-cita tercapai.” – Maria Azalea, Pelajar SMP

“Natural, realistis. Bagus. Selamat.” – Eko Harsoselanto, Yayasan Kampung Halaman