Wednesday, June 25, 2008

Screening (2)


“Film yang dalem banget ... Jadi spirit buat kita, para guru yang kadang lelah ketika berbenturan dengan banyak hal dan terjebak dalam rutinitas. Film ini mengobarkan kembali semangat, juga menyadarkan lagi hakekat menjadi guru yang sesungguhnya. Mengingatkan kita bahwa menjadi guru adalah bukan hanya mendidik, memberi pelajaran di ruang kelas, tapi terlebih berbagi kehidupan dengan anak-anak. Karena ternyata kitalah yang harus lebih banyak belajar dari mereka – anak-anak didik kita.” – Puri Astuti, Guru SMP Stella Duce II

“Simple but meaningful.” – Nana, Fisipol UGM

“Buat aku film ini sangat mendukung aku. Biasanya kalau sekolah ya cuma asal-asalan, sekarang aku mengucap syukur banget bisa sekolah.” – Novitasari, SMP Bopkri 3

“Terasa tidak ada klimaks karena dari awal sampai akhir memang sudah bagus, seperti puncak semua. Sejak awal kisahnya menarik, penuh humor, tidak boring, tapi tetap bermutu. Film yang penuh inspirasi ini kiranya menjadi refleksi bagi guru, orangtua maupun anak-anak. Bagus kalau dipertontonkan bagi para guru se-Indonesia.” – Yusup Sartono

“It’s awesome!! So natural. I love Iwan!” – M. Saifudin, Universitas Islam Indonesia

“Bagus, menarik. Tidak sekedar menampilkan cerita dan visualisasi. Tapi makna.” – Albert Pekik, Seminari Mertoyudan

“Film wagu.” – Sunu, SD Bopkri Demangan III

“Filmnya bagus dan indah.” – Anjas Velano, SDN Langensari

“Film bagus, berguna untuk membina moral dan karakter murid, guru-guru, dan orangtua!” – Herijati Hermanus Rahadi

“Filmnya bagus. Mungkin bisa dijadikan acuan sistem pendidikan Indonesia. Keren, bisa mengemas film ini dengan bentuk yang menarik.” – Unique

“An outstanding film I’ve ever seen! Thanks for opening my eyes about children ...” – Tere, Akademi Komunikasi Yogyakarta

“Filmnya bagus untuk semua anak bahkan orangtua. Kalau mungkin pemutaran film ini diperpanjang.” – Titi Purwanti, Guru SD Kanisius Kalasan

“Saya kurang mengerti alurnya tapi idenya keren banget!” – Evy Agusdina, Fisip UPN “Veteran”

“Nggak ada horrornya!” – Piona Chessonia Masyer, SDN Deresan

“Film yang sangat edukatif. Suasana dikemas dalam narasi yang sangat imajinatif dan kreatif.” – NN

“Mengharukan. Realistis dan tidak menggurui.” – Jakob Santosa, Mahasiswa Teologi Universitas Kristen Duta Wacana

“Film ini sangat bagus bagi saya sebagai guru. Menambah wawasan dan pengalaman yang baru. Memang itulah kenyataan dalam dunia pendidikan.” Ig. Miyadi, Guru SD Negeri Deresan

“Terus terang film ini menjadi suatu refleksi bagi saya yang masih menjalani pendidikan calon imam. Pendidikan memang bukan sekedar masalah nilai saja tapi lebih pada pembentukan karakter.” – Fr. Danarto Agung

“Asyik. Filmnya keren! Pokoknya berkesan.” – Ivanna, SMP Maria Immaculata

“Begini seharusnya belajar. Belajar yang bersifat inklusi, terbuka, tumbuh dan berkembang. Upaya ini perlu kampanye. Sekolahku Rumahku langkah strategis untuk memulai. Selamat dan teruslah melangkah demi kehidupan yang lebih baik.” – Tatag Winasis, Pemerhati Pendidikan

“Bagus!!! Tiada kata lain selain bagus! Two thumbs up! Dik Bintang lucu deh ...” – NN

“Ide bagus! Menghibur! Adegan favorit: ‘Saya pengen jadi arkeolog!’” – Putu Danan Jaya, BP3 Jawa Tengah

“Lucu, aneh, menarik.” – Mentari Sih Putranti, SDN Deresan

“Ok untuk pencerahan orangtua, bagaimana sebaiknya ikut terlibat aktif dalam pendidikan.” – Asteria Christianti

“Bagus! Sip! Masalah yang dihadapi Bintang dan Andi bahkan dihadapi oleh mahasiswa. Gap antara cita-cita dan realita selalu ada. Kok eman ya kalau cita-cita mandeg, film ini juga eman kalau mandeg di Ruang Kepodang ... Karena film ini membuka kesadaran akan pentingnya cita-cita, pentingnya pendidikan. All great things start with small things – film ini memulai sesuatu yang baik buat banyak orang dan bangsa.” – NN

“Bagus sekali film ini. Bener-bener film yang mendidik. Semoga membuat film serupa dan jangan lupa melibatkan kami ...” – Fendy Serdiyan, Avikom UPN “Veteran”

“Film yang sangat berkesan. Mengorek permasalahan kehidupan sehari-hari yang patut kita sadari dan ubah. Akan lebih baik jika disiarkan secara massal karena ini juga penting bagi bangsa kita. Bagus sekali filmnya. Menyentuh hati.” – Hilda

“Cerita ini mendukung anak menjadi mandiri. Cerita ini harus banyak terjadi di masyarakat.” – Galih Mahendra, SDN Deresan

“Film yang bagus. Sederhana tapi cerdas. Kapan bisa diputar di MP Bookpoint?” – Nina

“That’s a good movie! Anak-anak bisa mengambil banyak hal dari film ini, juga guru-guru dan pendidik.” – Ido, Domby Kid’s Hope

“Film yang cukup sederhana namun berbobot. Memberi pembelajaran pada orangtua dan guru.” – Yoyok Linggarjanto, Mata Kata

“Mengesankan. Ada yang menyedihkan, ada yang mengasyikkan.” – Dwi Ardiansyah, SDN Deresan

“Luar biasa ...” – Lis Yulianti

“Terima kasih, film bagus.” – NN

“Konflik kurang sengit tapi proficiat, bagus, mengena dan mengkritik banyak keburukan pendidikan tanpa mencoba menggurui.” – Fr. Joko Lelono

“Terima kasih telah mengembalikan pendidikan dan sekolah tidak sebatas pada institusi dan kewajiban. Tapi kehidupan dan arti yang lebih.” – Tia, Akademi Komunikasi Yogyakarta

“Bagus dan mendidik. Dari film ini anak-anak bisa mencontoh bagaimana menghormati orangtua, guru, dan membantu teman yang kesusahan. Semoga suatu saat film ini dapat diputar kembali.” – Nisyma, SD Sang Timur

“Film ini benar-benar menarik, baik pembuatannya maupun pesan yang disampaikan. Salut.” – Nico, Mahasiswa S2 Universitas Sanata Dharma

“Film yang berjudul Sekolahku Rumahku bagus sekali.” – Diah Norma, Siswa SD

“Bagus tapi sedih.” – Erna Wati, SD Perumnas III

“Ceritanya bagus, gambarnya menarik. Overall, siiip! Buat lebih banyak film kayak gini ya.” – Yohanes Andhika

“Asyik ya! Lama nggak melihat film seperti ini di tv yang isinya cuma sinetron. Terima kasih. Boleh gabung Orcafilms nggak? Pingin belajar juga.” – Kanakita

“Kapan dunia pendidikan kita seperti di film tadi? Semoga para praktisi pendidikan mau belajar mendedikasikan hidupnya untuk anak didik. Film yang keren abis!!!” – Niel, PKSKMS Somohitan

“Great film! Luar biasa! Memberi pencerahan pada saya.” – Adrianus Bintang HN.

“Bagus, menarik, mendidik, mengharukan, lucu. Semoga tercipta film-film humaniora seperti ini. Kabari terus kalau ada film-film seperti ini lagi. Oh ya, salam kenal buat Bu Guru yang ada tahi lalat di pipinya ...” – David Sugi